Orang Bilang
Hidup Dimulai Hari Ini
Waktu Kita Bangun Tadi Pagi
Bukan Hari Kemarin
Bukan Juga Besok
Tapi Kita Harus Percaya
Hari Ini Dimulai Hanya Dari Kita
Membuka mata Tadi Pagi
Hari Ini Jauh Sebelum Itu
(Mengejar Matahari)
Laa Ilaaha Illallah
(لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ)
Artinya : tiada Tuhan selain Allah
Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya.... (Al-Baqarah : 286)
Sunday, July 25, 2010
Bait-Bait Ucapan Untuk Ibu
Ibu
Umurmu bertambah satu atau berkurang satu
itu tak jadi masalah
yang terpenting semoga
senantiasa sehat
selalu dalam jalan dan lindungan Allah Swt
diberi reziki yang barokah
sabar dan tabah selalu ya bu
Insyaallah Allah yang akan membalasnya
Ibu
Doa mu yang selalu menghangatkan
relung dan jiwa-jiwa kehidupan
jangan sampai doa itu terputus
berdoa untuk kebaikan
Ibu
semangatmu selalu dicontoh
untuk menapaki jalan kehidupan
maka tetaplah semangat sampai kapanpun
Ibu
marah bukan sebagai jalan keluar
untuk menyelesaikan masalah
kebijaksanaan yang kau berikan
itu jalan keluar untuk menyelesaikan
setiap masalah
Ibu
ketika engkau merasa bersedih, tetaplah tersenyum
jangan menyerah
jangan bersedih
karena hidup tak selamanya sedih
suatu saat pasti ada kebahagiaan
Ibu
Hidup jangan diambil pusing
bersantailah menikmati hidup
bersyukur dalam setiap hembusan nafas
dan melihat dunia ini secara luas dan indah
Ya Allah, hari ini ibuku ulang tahun, kabulkanlah doa dari orang yang berdoa untuknya,
kabulkanlah permintaannya, kabulkanlah doa-doa yang beliau panjatkan, dan pintaku buatlah ibu bahagia dunia dan akhirat.. Amin Ya Rabbalallamin
always keep smiling and positive thinking in any condition ^___^
Tuesday, July 13, 2010
Disaat Daku Tua
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah dimasa kecilmu, baga�mana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku!
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap 'mengapa' yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua,
Janganlah bersedih
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
Walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikannya hanyalah sia-sia belaka.
Mari Kita Bangkitkan Bhakti Terhadap Orang Tua bersama NEW ERA
Ket :
Puisi di atas saya dapat dari selebaran dari sepatu merk New Era adik saya. Saya Tertegun membacanya.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah dimasa kecilmu, baga�mana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku!
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap 'mengapa' yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua,
Janganlah bersedih
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
Walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikannya hanyalah sia-sia belaka.
Mari Kita Bangkitkan Bhakti Terhadap Orang Tua bersama NEW ERA
Ket :
Puisi di atas saya dapat dari selebaran dari sepatu merk New Era adik saya. Saya Tertegun membacanya.
Fantasia Bulan Madu
Demi cintaku pada mu
Ke mana saja kan ku bawa
Ku ujung dunia ke bintang
Kejora
Demi cintaku padamu
Kukorbankan jiwa dan raga
Biar pun harus ku telan
Lautan bara
Bulan madu di awan biru
Tiada yang menggangu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Mengecap nikmat cinta
Yang putih tak terbendung
Sesuci embun pagi
Andai dipisah
Laut dan pantai
Musnahlah ilham
Hilang pedoman
Andai dipisah
Cahaya dan bulan
Gelap gulita
Musnah asmara
Ke mana saja kan ku bawa
Ku ujung dunia ke bintang
Kejora
Demi cintaku padamu
Kukorbankan jiwa dan raga
Biar pun harus ku telan
Lautan bara
Bulan madu di awan biru
Tiada yang menggangu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Mengecap nikmat cinta
Yang putih tak terbendung
Sesuci embun pagi
Andai dipisah
Laut dan pantai
Musnahlah ilham
Hilang pedoman
Andai dipisah
Cahaya dan bulan
Gelap gulita
Musnah asmara
Monday, July 12, 2010
Aku Karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Friday, July 09, 2010
PUISI TENTANG SESEORANG by by Rako Prijanto (Assisten Sutradara AADC)
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri
aku benci
Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah...ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai .........
bosan aku dengan penat
dan hanya saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri..
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri
aku benci
Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah...ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai .........
bosan aku dengan penat
dan hanya saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri..
Subscribe to:
Posts (Atom)