CLOCK


Mutiara Harian

Friday, February 10, 2017

MULTAZAM (PINTU KABAH)

Multazam (Pintu Ka'bah)
Mencari tempat terbaik dirumah Allah, akhirnya mendapatkan tempat itu dibawah basement depan multazam dan dekat dengan keran-keran air zam-zam. Disitu memang penuh sekali, dari berbagai negara selalu ingin sholat disitu karena terlihat jelas multazamnya. Kenalan sama 2 nenek turki (dia ngomong pake bahasa turki dan diajak ngomong bahasa inggris cuma senyum atau jawab tetap bahasa turki, mana saya paham, belum pernah belajar bahasa turki). Ngobrol-ngobrol dan saya bilang I want to go to Turki please dua for me, nenek tersebut menjawab insyaaAllah, see mustafa kata dia, sempet loading apa itu mustafa, aha saya liat nenek itu menggerakan tangannya seperti orang menari, oh i see mustafa, tarian turki itu. Karena saya selalu bawa cookies didalam tas, saya beri nenek itu dan nenek pun memberikan campuran-campuran berbagai macam kacang (enak banget, alhamdulilah), nice to meet you. Sebelah kiri orang Turki, sebelah kanan orang Malaysia namanya makcik latifa, ga begitu susah ngobrol karena sama-sama dari melayu, dia kasih kue sama diambilin air zam-zam. Dia sama keluarganya dari Malaysia dan sudah ke Thaif, katanya di Thaif buahnya besar-besar dan udaranya sejuk. Kita belum diizinkan Allah untuk ke Thaif Qadarullahu, dengan alasan penjaga check pointnya kalau mau ke Thaif harus visa wisata bukan visa umroh, hikss sedih tapi pasti ada hikmah dibalik semuanya, Semoga Allah izinkan tinggal dirumahNya dan kota Nabi.
Sholat jumat minggu kemarin. Dengan terik matahari yang menyengat kulit. Kenalan sama orang jeddah (lupa namanya, ayu inget ga Ryu Stik) dia punya 9 anak, cucunya lupa ada berapa, 5 cicit, pokoknya banyak, berkahnya memiliki anak banyak, ada yang jadi dokter, guru, dll. Ibu itu kelihatan masih muda, kenalan dengan bahasa arab dan inggris seadanya. Si ibu dikasih tolak angin sama ayu, dia bilang enak dan bungkusnya dia simpan untuk dicari dijeddah atau dicari diinternet komputer ketika dirumah.Dan memang kita menunggu sholat jumat dengan panas terik matahari yang menyengat, saya pun sempat tak tahan karena panasnya membuat mimisan. karena gelisah ibu tadi menasehati : Sabar...Sabar... ini panasnya tidak seberapa dari neraka, ini panasnya insyaaAllah mendapat surgaNya.(padahal dia nasehatinnya pake bahasa arab, tapi inti nasehatnya begitu). Langsung jadi adem ibu itu menasehatin begitu, sambil menatap multazam yang teringat hanyalah berdoa, ya berdoa, berdoalah. Selain itu ada anak kecil perempuan sekitar 2 tahun namanya amira, lucu banget anaknya, di kasih biskuit regal dia suka. Ibunya seperti keturunan pakistan/india dan sekarang tinggal di Amerika. Disana dirumah Allah banyak menjumpai orang-orang dari berbagai negara, senangnya. Islam dalam satu tempat dari berbagai negara di Dunia.
Terakhir Nginap didepan Multazam, kenalan dengan orang kashmir (ibunya namanya Aminah, dia lupa siapa namanya dan suaminya seorang ustadz dikashmir namanya Ayyub/yakub gitu) Alhamdulilah dia bisa bahasa inggris. Ayu ngasih tolak angin untuknya, dan responnya bilang hot cold tapi enak. ngobrol macem-macem dan membaca doa bareng di depang multazam dari buku panduan umroh/haji dari kashmir.
Selalu ingin menyapa dan kenalan dengan saudara seiman dari berbagai negara di dunia ini.

Thursday, February 09, 2017

PERJALANAN UMROH-1

Bismillahirahmanirrahim,
Izinkan saya bercerita karena rindu berada disana.
Dari perjalanan umroh ini, cita-cita terbesar saya didunia adalah bisa berada di rumah Allah (Baitullah) dan kota Nabi. Alhamdulilah bisa juga berada disana selama seminggu lebih.
Madinah dan Mekah adalah kota yang dijamin aman oleh Allah, ketika akhir zaman, ketika ada dajjal, kota yang diberkahi oleh Allah. Muslim siapa yang tidak ingin berada disana dirumah Allah dan kota Nabi.
Begitu indah dan damai berada disana, tidak memikirkan urusan dunia,yang dipikirkan hanyalah bagaimana bisa sholat dimasjid, berbuat baik, dan melakukan semua yang baik. Bisa setiap saat minum air yang diberkahi yaitu air zam-zam. Melihat banyak orang disana dari berbagai negara, seperti buih dilautan, tapi tetap berpegang semuanya yang berada disana adalah orang-orang pilihanNya, mungkin caranya saja yang berbeda menyikapi dan menjalankan ibadah disana. Karena begitu cintaNya ingin melihat kekasihNya, antrian panjang dan butuh usaha untuk berada disana, saling membantu, menolong, dan berdoa disana. Semua karena cinta kepada Rasulullah Saw, keluarga, dan para sahabatnya. Cuaca disana yang membuat harus bersabar, sebelumnya ada yang memberitahukan tentang iklim disana ini linknya :http://www.mutiarahadits.com/…/anjuran-untuk-tinggal-di-mad…
Berada di haram Madinah Masjid Nabawi merasakan dekat dengan Rasulullah, hawanya bagaimana beliau dakwah dan hidup disitu.
Ketika diberitahu ustadz mengenai tidak boleh berisik ketika dimasjid, saya pun sangat menjaga semuanya dengan mengikuti nasehat tsb. Tapi banyak orang lain yang didekat makam Rasulullah masih teriak-teriak, dorong-dorongan, dll. Disitu jadi teringat betapa belajar adab itu sangat penting baru mempelajari ilmu. Imam-imam besar sampai berpuluh-puluh tahun mempelajari adab. Adab sangat berpengaruh terhadap sikap dan apa yang kita lakukan.
Untuk itu kita harus mengetahui adab setiap kondisi. Di Raudoh taman surga dimana Rasulullah dimakamkan. Menyebut nama Kekasih Allah setiap saat, serasa dekat melalui shalawat. Semoga bisa bersama Rasulullah ditelagaNya kelak, semoga bisa mendapat syafaat darinya.
Mengunjungi masjid Quba, masjid yang dibangun pertama kali oleh Rasulullah, ke kebun kurma, ke jabal uhud, dimana disitu tanah yang didalamnya banyak darah para syuhada. Jabal uhud kelak ada juga di Surga. Semoga bisa berkumpul dengan orang sholeh dan sholehah melihat jabal uhud disurga kelak. Meninggalkan Madinah sangat sedih, meninggalkan Kekasih Allah Rasulullah. Melihat keadaan perjalanan dari Madinah ke mekah, terlihat bukit-bukit, jalan berbatu dan gurun pasir, jadi membayangkan perjalanan Rasulullah ketika hijrah dari Mekah ke Madinah, terharu demi Islam Rasulullah berdakwah dengan berbagai keadaan yang luar biasa. Saya sudah tinggal ditempat yang enak, naik angkutan dengan mudah, penerangan yang megah, saya masih saja mengeluh dengan nikmat yang begitu banyak dan indah. Tapi melihat keadaan bukit-bukit yang dilalui Rasulullah saya menjadi malu tak seharusnya saya mengeluh dengan setiap keadaan. Ustadz Asep sobari, Lc menjelaskan itulah yang dinamakan proses tawakal Rasulullah, dengan keadaan begitu Rasulullah terus berdakwah demi agama Allah dan menyebarkannya. Tawakal ya dari hal tersebut belajar apa itu tawakal yang sebenarnya, terus berjuang tanpa mengenal menyerah demi agama Allah. Semua dari Allah dan kembali kepada Allah. Ambil Miqot niat umroh di bir Ali, selama dijalan merinding membaca kalimat talbiyah "Laabaikallahummaa Laabaik..." deg-degan mau datang kerumah Allah, mengunjungi rumah Allah dengan penuh dan banyak dosa. Katanya karena banyak dosa makanya dipanggil kerumah Allah. Ya Allah saya malu, semoga Allah mengampuni segala dosa yang diperbuat. Setelah sampai Rumah Allah, terharu bisa berada disana, yang sebelumnya hanya melihat digambar, sekarang benar-benar didepan mata, memegangnya, air mata terus mengalir. Karena dirumahNya semua rasa dan keinginan disampaikan melalui doa-doa sambil tawaf, setalah tawaf sai dari shafa ke marwah, teringat kisah ummi hajar bersama ismail ketika ditinggal berdua ditengah gurun pasir yang gersang, disaat itu ummi hajar berlari 7 kali untuk bertawakal, akhirnya kaki ismail dapat mengeluarkan air zam-zam dari gurun pasir, air tersebut sampai sekarang masih mengalir terus dan berkah. Pengen foto tapi takut mengurangi rasa khusyu jadi tidak ada begitu banyak foto, berdoa untuk ayah ibu, adik-adik, saudara, teman-teman, indonesia dan dunia. Berdoalah selagi dirumah Allah, minta segalanya, curahkan semua perasaan. Pengen sekali tinggal dan mati disana, di Rumah Allah (Baitullah) Mekah atau di kota Nabi Madinah. Untuk saat ini Allah belum izinkan, rindu dan cinta yang masih tertinggal disana, semoga Allah panggil kembali kerumahNya untuk tinggal dan mati disana.
Jazaakumullahu khairan katsiran atas semuanya yang telah mewujudkan cita-cita ini. Terima kasih yang tidak bisa disebutkan namanya satu-satu. Mohon maaf lahir batin atas segalanya, semoga bisa berkumpul disurgaNya, allahummaa aamiin
Jika ada kesalahan cerita mohon maaf.
Nurina Utami
29 Januari-06 Februari 2017