CLOCK


Mutiara Harian

Thursday, October 28, 2010

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda :

Kami Putra putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia
Kami putra putri mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
Kami Putra Putri Indonesia mengaku berbahasa satu Bahasa Indonesia
28 Oktober 1928
28 Oktober 2010

Wednesday, October 27, 2010

Lirik Ebiet G. Ade Berita Kepada Kawan

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku, kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering berbatuan

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
gembala kecil menangis sedih ho ho ho ho

Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia kutanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah lama mati
ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia ku tanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah lama mati
ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho


Thursday, October 14, 2010

Flash Fiction Contest : Cinta Dan Latar Belakang

Tono adalah seorang pemuda yang mempunyai latar belakang dari keluarga yang berpendidikan. Ayahnya merupakan seorang profesor lulusan dari salah satu universitas ternama di Amerika. Sedangkan Ibunya merupakan seorang peneliti di bidang pertanian lulusan dari luar negeri juga. Kakaknya sudah lulus dari salah satu universitas negeri di Indonesia dan sedang melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Adik-adiknya masih bersekolah di sekolahan favorit di kota dia tinggal. Tono kini sedang menjalankan pendidikannya tingkat akhir di universitas negeri ternama di daerahnya. Tono jatuh hati dengan perempuan yang dikenalkan oleh temannya. Dia menjalin hubungan dengan Astrid (nama perempuan itu) sudah hampir 2 tahun.
Diawal mereka menjalin hubungan, dunia seakan milik berdua. Tetapi mulai menginjak tahun pertama, mulai timbullah kerikil-kerikil masalah, padahal hanya masalah kecil tapi bisa menjadi pertengkaran yang besar.
Astrid diajak ke acara keluarga tono, dimana semua keluarga Tono berkumpul.
''Hey, temennya tono ya'', sapa tantenya tono.
Astrid hanya tersenyum dan mengangguk.
''Sudah lama kenal tono", tanya tantenya kembali.
''Lumayan sudah hampir 2 tahun'', jawab Astrid
Tiba-tiba seorang lelaki setengah baya menghampiri Astrid.
"Wah tumben tono mengajak teman perempuannya, kuliah dimana?" tanya lelaki setengah baya tersebut dan ternyata itu ayahnya tono.
"Saya hanya lulusan SMA om", jawab Astrid.
"Wah, koq ya Tono milih perempuan yang hanya lulusan SMA", tuturnya di depan Astrid.
Astrid hanya terdiam dan hatinya terluka. Tono yang melihat Astrid terdiam langsung membawanya keluar ruangan. Sesampainya dirumah Astrid terngiang selalu kata ayahnya dan pandangan keluarganya Tono yang seperti merendahkan dirinya. Begitukah cara pandang orang yang berpendidikan, yang selalu menilai seseorang dari bobot, bibit, dan bebet menurut istilah orang jawa.
Beberapa hari kemudian, dari pada selalu terngiang kata yang diucapkan ayahnya Tono, Astrid memilih untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Tono.


Diikutsertakan dalam Flash Fiction Contest - Blogfam & MPID.





Photobucket

Saturday, October 09, 2010

Tercorengnya Keindahan Laut

Lihat laut jauh
Terbentang luas
Berwarna indah
Tenang
Suara deburan ombak
Angin terasa
Cerahnya langit
Tapi Laut
sedikit terlihat coklat
Apakah itu
Arghh...
Ternyata sampah
Sampah yang mengapung ditengah lautan
Laut sedikit tercoreng keindahannya
Laut yang terlihat biru dan hijau
Tercoreng dengan warna coklat
Peduli dengan hanya melukiskannya dengan kata, Indah jika tidak ada corengan itu.

Salam
Nurina Utami
Antara merak-bakauheni

Saturday, October 02, 2010

Cinta Lawannya Cinta

Malam ini berkunjung di MP
Lagi banyak postingan tentang Cinta.

Cinta tak terhingga mendefinisikannya
Selalu indah dirasakan ketika manis ceritanya
tapi sebaliknya jika sedih,
cerita cinta yang manis berubah jadi pahit

Cinta, Pasti lebih sering terdefinisikan ketika sama lawan jenis (pasangan)
Berhati-hati dengan cinta, karena jika salah akan menjadi racun yang mematikan.
Tapi jika cinta dijalankan dengan benar, rasanya seperti madu yang manis

Jika cinta menjadi racun itu sangat berbahaya sekali, semua akan menjadi mati rasa.
Sulit ketika berada dalam kondisi atau sedang mengalami cinta ibarat racun
Diperlukan semangat untuk memulihkannya dan penawarnya hanya ada dalam tekad diri sendiri, apakah si racun mau terus bersemayam atau kita harus berusaha untuk mengobati racun itu.

Note terakhir : Hati-hati dengan Cinta, karena itu bisa menyenangkan jika benar pemakaiannya dan jika salah bisa menyakitkan sekaligus mematikan. Gunakan Cinta dengan takaran yang sesuai. Oh yach, Cinta definisinya luas, jangan selalu beranggapan sempit bahwa cinta hanya untuk lawan jenis (pasangan).




Salam,
Nurina Utami