Multazam (Pintu Ka'bah)
Mencari tempat terbaik dirumah Allah, akhirnya mendapatkan tempat itu dibawah basement depan multazam dan dekat dengan keran-keran air zam-zam. Disitu memang penuh sekali, dari berbagai negara selalu ingin sholat disitu karena terlihat jelas multazamnya. Kenalan sama 2 nenek turki (dia ngomong pake bahasa turki dan diajak ngomong bahasa inggris cuma senyum atau jawab tetap bahasa turki, mana saya paham, belum pernah belajar bahasa turki). Ngobrol-ngobrol dan saya bilang I want to go to Turki please dua for me, nenek tersebut menjawab insyaaAllah, see mustafa kata dia, sempet loading apa itu mustafa, aha saya liat nenek itu menggerakan tangannya seperti orang menari, oh i see mustafa, tarian turki itu. Karena saya selalu bawa cookies didalam tas, saya beri nenek itu dan nenek pun memberikan campuran-campuran berbagai macam kacang (enak banget, alhamdulilah), nice to meet you. Sebelah kiri orang Turki, sebelah kanan orang Malaysia namanya makcik latifa, ga begitu susah ngobrol karena sama-sama dari melayu, dia kasih kue sama diambilin air zam-zam. Dia sama keluarganya dari Malaysia dan sudah ke Thaif, katanya di Thaif buahnya besar-besar dan udaranya sejuk. Kita belum diizinkan Allah untuk ke Thaif Qadarullahu, dengan alasan penjaga check pointnya kalau mau ke Thaif harus visa wisata bukan visa umroh, hikss sedih tapi pasti ada hikmah dibalik semuanya, Semoga Allah izinkan tinggal dirumahNya dan kota Nabi.
Sholat jumat minggu kemarin. Dengan terik matahari yang menyengat kulit. Kenalan sama orang jeddah (lupa namanya, ayu inget ga Ryu Stik) dia punya 9 anak, cucunya lupa ada berapa, 5 cicit, pokoknya banyak, berkahnya memiliki anak banyak, ada yang jadi dokter, guru, dll. Ibu itu kelihatan masih muda, kenalan dengan bahasa arab dan inggris seadanya. Si ibu dikasih tolak angin sama ayu, dia bilang enak dan bungkusnya dia simpan untuk dicari dijeddah atau dicari diinternet komputer ketika dirumah.Dan memang kita menunggu sholat jumat dengan panas terik matahari yang menyengat, saya pun sempat tak tahan karena panasnya membuat mimisan. karena gelisah ibu tadi menasehati : Sabar...Sabar... ini panasnya tidak seberapa dari neraka, ini panasnya insyaaAllah mendapat surgaNya.(padahal dia nasehatinnya pake bahasa arab, tapi inti nasehatnya begitu). Langsung jadi adem ibu itu menasehatin begitu, sambil menatap multazam yang teringat hanyalah berdoa, ya berdoa, berdoalah. Selain itu ada anak kecil perempuan sekitar 2 tahun namanya amira, lucu banget anaknya, di kasih biskuit regal dia suka. Ibunya seperti keturunan pakistan/india dan sekarang tinggal di Amerika. Disana dirumah Allah banyak menjumpai orang-orang dari berbagai negara, senangnya. Islam dalam satu tempat dari berbagai negara di Dunia.
Terakhir Nginap didepan Multazam, kenalan dengan orang kashmir (ibunya namanya Aminah, dia lupa siapa namanya dan suaminya seorang ustadz dikashmir namanya Ayyub/yakub gitu) Alhamdulilah dia bisa bahasa inggris. Ayu ngasih tolak angin untuknya, dan responnya bilang hot cold tapi enak. ngobrol macem-macem dan membaca doa bareng di depang multazam dari buku panduan umroh/haji dari kashmir.
Selalu ingin menyapa dan kenalan dengan saudara seiman dari berbagai negara di dunia ini.