CLOCK


Mutiara Harian

Monday, December 21, 2009

Selamat Hari Ibu 2009

Tentang IBU :
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan : “Para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah”, kata bayi. Tuhan menjawab : “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu”.
“Tapi disurga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia”, demikian kata si bayi. Tuhan menjawab : “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”.
Si bayi pun bertanya kembali : “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?” Sekali lagi Tuhan menjawab : “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”.
Si bayi pun masih belum puas ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwadibumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?” Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab : “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”.
Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”. Dan Tuhan pun menjawab : “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya, Aku selalu berada dekat disisimu.
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya : “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?” Tuhan pun menjawab : “Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU..
Kenanglah ibu yang menyanyangimu, untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi.
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuh mu? Ingatkah engkau, ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmudirumah tempat kau dilahirkan, kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk pulang. Segeralah jenguk ibumu yang berdiri menantimu didepan pintu bahkan sampai malampun kian larut.
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan dimasa datang ketika ibu telah tiada. Tak ada lagi yang berdirididepan pintu menyambut kita. Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya , yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya. Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit. Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakan mu disetiap hembusan nafasnya.
Kembalilah segera, peluklah ibu yang selalu menyanyangimu. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya. Berdoalah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya, jangan biarkan engkau menyesal di masa datang, kembalilah pada ibu yang selalu menyanyangimu. Kenanglah semua cinta dan kasiih sayangnya..
Ibu maafkan aku.. sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas..

Ini cerita tentang ibu, yang aku buat karena kemaren aku udah membuat cerita tentang ayah. Berhubung sebentar lagi hari ibu, ini aku persembahkan sebagai kado buat hari ibu, semoga ibu menyukainya, walaupun aku tau yang membuat ibu senang saat ini bukanlah tulisan dalam cerita ini, melainkan tulisan dalam tugas akhir aku. Tapi aku ingin bercerita tentang dirimu ibu, ijinkan aku sebentar untuk bercerita.
Ibu aku adalah wanita yang hebat. Dia yang melahirkan aku. Dia yang menyusui aku . Dia yang mengajari aku. Dia yang selalu menyayangiku.
Ibu sangat cantik, bibirnya mungil jika tersenyum manis sekali, hidungnya mancung, dan matanya tidak sipit dan tidak juga besar.
Ibu aku orang yang sangat amat baik sekali. Dia akan membela aku jika aku mempunyai masalah dan memberikan solusi yang sangat membantuku. Dia selalu mengingatkan aku untuk rajin ibadah bahkan dia selalu mengajak aku sholat bareng dan mengaji bersamanya. Dan selesai melakukan semua itu, kadang dia suka mengajakku ngobrol dan bertanya-tanya tentang kegiatan aku maupun curahan hati aku atau bercerita tentang masa kecilku. Ketika ibu mulai bercerita, aku selalu menyimaknya.
Dulu ketika ibu mengandung aku, katanya tidak ngidam apa-apa, terus aku bertanya ”bu, apa mengandung itu menyusahkan ibu dengan perut yang tiap bulannya semakin membesar?”. Ibu hanya tersenyum menjawab : ”Ya susah tapi ibu bahagia, suatu saat nanti kamu juga pasti mengerti bagaimana rasanya hamil dengan perut yang tiap bulannya membesar, karena perasaan ketika sedang hamil berjuta rasanya. Apalagi kamu anak pertama, kalau anak pertama itu yang ditunggu, karena pertama kali juga ibu merasakan mengandung, ada mahluk ciptaan-Nya didalam perut semakin hari semakin membesar. Terus aku bertanya lagi, ”kalau tidur gimana bu, susah ya?” Lagi-lagi ibu menjawabnya sambil tersenyum : ”Ya tidur, tidur seperti biasanya aja, tapi kalau lagi hamil tidak bisa tengkurap, kan kasian nanti kamu didalam perut. Setiap hari ibu usap-usap perut ibu sambil berdoa, pokoknya ibu lakukan untuk kebaikan kamu. ”Bukannya waktu itu ibu bekerja, terus gimana bu?” tanyaku. ”ya bekerja-bekerja saja seperti biasa, tidak harus dipermasalahkan yang penting ibu bisa menjaga kamu didalam perut ibu, ya ketika udah 6 bulan ibu cuti, karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk bekerja lagi”. ”Terus bu, koq aku bisa lahir dibantul-yogjakarta, padahal kan kita tinggal dicilegon-banten dulu?” tanyaku ingin tahu kenapa aku bisa dilahirkan didaerah kelahiran ayahku. Kata ibu begini karena dulu rencananya disana cuma pengen ketemu mbah kakung dan mbah putri sekalian syukuran tujuh bulanan, tapi karena kelelahan diperjalanan saat berangkat naik kereta api, jadi kamu lahirlah disana. Dalam hati aku mungkin aku sudah ingin cepat melihat dunia. Lahirlah aku dalam usia kandungan 7 bulan yang disebut bayi prematur. Besarnya seperti botol air minum kemasan 1 liter, kecil sekali kata ibu. Terus aku bertanya tentang proses melahirkannya. Kata ibu, ketika melahirkan aku tidak terlalu sakit dan lancar sekali teriak langsung brojol (bahasa lainnya apa yach, lagi ga kepikiran). Tapi tetap saja dipikiran aku ketika seorang ibu melahirkan itu sangat berat, nyawa yang jadi taruhannya, antara hidup dan mati, dan ibu rela bertaruh nyawa demi anak yang dilahirkannya selamet. Dan ibu bilang itulah keistimewaan wanita-bisa melahirkan,pokoknya istimewa-tidak bisa diceritakan disini tentang keistimewaan itu, tapi mungkin para wanita tahu, tentang keistimewaan mereka ketika mengandung dan melahirkan kelak.
Ketika masih bayi ibu bercerita katanya aku sering sakit, makanya ibu berhenti bekerja sementara demi mengurus aku. Terlihat raut muka sedih saat bercerita. ”Loh koq ibu sedih”, tanyaku. ”Habis ibu sedih ngelihat kamu sakit terus, padahal ibu udah ngasih semua, susu, vitamin, bubur bayi,dsb”, jawabnya. Dalam hatiku betapa kasih sayang ibu tak terhingga. Pikiranku langsung terbawa, mungkin aku suka menangis, sehingga ibu tidak tidur menjaga aku dari pagi hingga pagi lagi, dan itu pasti sangat melelahkan. Betapa senangnya ibu ketika melihat perlahan-lahan aku bisa tengkurap, bisa mulai duduk, bisa berbicara, mulai tumbuh gigi dan bisa berjalan. Terus ibu bercerita, kamu tuh paling susah belajar jalan. Baru bisa jalan diumur hampir 2 tahun. Dan ibu khawatir. Pada suatu hari ketika ibu pulang bekerja, ibu membelikan sepatu yang jika diinjak bunyi, supaya aku bisa jalan, dan benar dengan sepatu yang bunyi ”cit..cit..cit..” akhirnya ku bisa berjalan. Setiap ibu pulang kerja katanya aku selalu dibelikan oleh-oleh, entah itu coklat, es krim atau sekedar permen. Betapa lelah dan capenya ibu harus turut serta membantu perekonomian keluarga. Belum harus mengerjakan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Itulah salah satu hebatnya wanita, walaupun turut membantu ekonomi, tapi juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu bagi anak-anaknya. Sebenarnya aku punya adik laki-laki yang ketika aku umur 3 tahun, tapi adik aku itu meninggal dengan umur dia cuma sehari. Ketika umur 4,5 tahun aku sudah masuk TK nol kecil karena teman-teman disekitar rumah aku sudah pada bersekolah semua, jadi aku ingin bersekolah juga. Ibu berusaha memasukkan aku ke TK, padahal dulu masalah umur amat ketat dan belum ada itu playgrup. Tapi akhirnya aku bisa sekolah juga. Ibu selalu menyiapkan bekal makanan waktu TK, dan ga pernah ketinggalan makanan favorite aku yaitu wafer coklat supermen. Oh yach aku juga suka chiki balls,cheetoz,zetset, chitato, dan anak mas rasa ayam ama keju (maaf menyebutkan merk,seingat aku dulu harga anak mas itu Rp.50 dan chiki yang itu Rp.500). Tapi untuk chiki aku ga boleh kebanyakan, karena suka batuk. Jadi suka belinya diam-diam tanpa sepengetahuan ibu, makanya aku jadi suka batuk, dan ibu jadi sedih melihat aku sakit. Peraturan pertama yang ibu buat yaitu, tidak boleh jajan sembarangan, kalau mau apa minta dirumah. Dengan begitu ga ada uang jajan. Tapi aku menyadarinya sekarang hal tersebut dilakukan ibu untuk menjaga kesehatan aku. Gara-gara suka makan permen, gigi aku gigis semua, sehingga membuat gigi depan atas bawah gigis, jadilah aku ompong banget, sempeet ga mau berangkat sekolah, karena diledekin terus ama temen-temen. Tapi ibu bilang Jangan malu, ntar giginya jadi bagus. Masa gigi ompong aja ga mau sekolah, nanti gimana bisa jadi dokter(cita-cita rata-rata anak waktu kecil). Ya udah aku sekolah, disekolah aku diem aja, karena kalau bicara ntar kelihatan giginya ompong terus diledik-ledekin. Berhubung waktu TK rumah aku lumayan dekat ama pantai, jadi aku suka main dipantai. Pernah suatu hari aku pulang sekolah tidak langsung pulang malah bermain dipantai dan aku ketauan ama bu guru TK ku belum pulang sekolah, terus aku bilang aja ”lagi mau main dipantai bu guru” bu guru pun mengajak aku pulang, sebelumnya aku ditanya udah makan belum, belum bu guru dan aku disuruh makan dulu dirumah bu guru sama opor dan aku memilih paha.(nama bu guru TK aku itu seinget aku Bu Yati/Yanti gitu). Dan sesampai dirumah ibu marah. Dan itu pertama kalinya ibu marah. (maaf ibu udah buat ibu khawatir). Jadi aku ga boleh main dipantai lagi kecuali sama ayah atau ibu, karena ibu takut aku hanyut terbawa ombak. (ah.. lagi-lagi aku membuat ibu sedih). Dirumah ibu juga selalu mengajari aku membaca,menulis dan bernyanyi. Aku suka bernyanyi dan menggambar waktu TK, dan ibu mengikuti aku lomba. Dari TK ibu juga memasukkan aku kesekolah ngaji. Jadi paginya sekolah umum, siang hari ampe sore sekolah agama, kata ibu ilmu agama itu penting. Setelah TK nol kecil, aturan selanjutnya TK nol besar, tapi berhubung teman aku semuanya masuk SD, aku minta supaya aku masuk SD saja. Tapi pihak SD tidak mau beresiko aku harus bisa menulis dan membaca. Dan ibu meyakinkan pihak sekolah bahwa aku bisa membaca dan menulis. Dan akhirnya pihak sekolah mengizinkan aku sekolah di SD negeri Anyer. Ibu dengan tekun mengajari aku membaca dan menulis. Dua kalimat ini awal aku membaca.
B-U-D-I B-E-R-M-A-I-N B-O-L-A
I-B-U P-E-R-G-I K-E-P-A-S-A-R
Saat belajar membaca itu dengan lembut dan penuh kasih sayang mengajari saya hingga bisa, tidak pernah ada suara keras yang keluar dari mulutnya yang mungil dan tidak ada ada jeweran ditelinga. Karena jika dengan kekerasan malah hasilnya tidak baik untuk psikis seorang anak. Dengan sangat sabar dia mengajari saya. Ketika telah berhasil membaca saya selalu mendapat hadiah, walaupun itu Cuma permen tapi aku sangat suka sekali. Sehingga aku selalu mendapat ranking 10 besar. Itu atas usaha ibu mengajarkan aku membaca dan menulis. Setidaknya aku senang bisa melihat ibu tersenyum bangga. Aku punya adik perempuan 1. Dan kesibukan ibu bertambah, harus mengurus 2 orang anak. Setiap sekolah agama gitu, setiap masuk harus hapal doa atau surat-surat pendek, kalo ga bisa dipukul ama penggaris kayu yang besar. Pernah aku kena pukul gitu,karena aku ga hapal, terus aku kena demam, terus ibu aku mendatangi orang yang memukul aku, ibu memarahi KM dikelas itu, karena dia mukul akunya kekerasan hingga aku sakit. (Ibu aku hebat yach). Aku suka bermain direl kereta api, karena rumah temen dekat aku deket ama rel kereta, dan kita suka menaruh tutup botol coca cola atau teh botol (maaf nyebut merk lagi) diatas rel kereta dan tutup tersebut nanti berubah menjadi lempengan seperti kepingan uang tapi tipis dan biasanya itu bisa dijadiiin gasing atau apa saja(yang ini ibu ga tau, jadi ga dimarahin). Kelas 2 SD ada pemeriksaan kesehatan dan harus disuntik, berhubung aku takut banget ama suntik-menyuntik, aku kabur dari sekolah lari kerumah (soalnya jarak rumah kesekolah yang dekat), terus nangis dirumah. Ibu kaget melihat aku menangis, itu aku mau disuntik padahal aku kan ga sakit. Terus ibu menjelaskan itu untuk kesehatan aku, kalo ga nanti aku bisa sakit. Dengan rayuan ibu akan membelikan aku sepeda, akhirnya aku mau disuntik dengan ditemani ibu disekolah. Tetap aja sampe sekarang aku paling ga suka lihat jarum suntikan. Akhirnya ku dibelikan sepeda baru. Dan ibu selalu memberi semangat ke aku supaya aku bisa mengendari sepeda.Akhirnya aku bisa mengendarai sepeda. Kelas 3 aku mendapat adik perempuan ke-2. Bertambah berat saja tugas ibu dengan 3 anak perempuan. Kelas 4 SD aku pindah kecilegon, karena ayah pindah tugas disana. Aku dimasukkan SD yang dekat rumah disana, namanya SD sumampir. Tadinya aku mau minta pindah ke SD YPWKS, karena ada salah satu teman dekatku pindah keSD itu, tapi kali ini keinginanku tidak dituruti, karena kata ibu biaya sekolah di SD itu mahal,yang penting kamu sekolah dan belajar yang rajin. Ya sudah aku menjalankan sekolah SD disitu, ternyata menyenangkan. Berhubung ada temen SD yang rumahnya deket sawah, Jadi setiap main kerumahnya harus lewat sawah. Dan aku suka main kesawah nyari kadal, belalang, ama binatang mirip kunang-kunang, entah itu kunang-kunang atau apa namanya, tapi binatang itu suka hinggap dibawah daun. Sekolah agama Cuma sampe kelas 5 saja, karena pas kelas 5, ada pelajaran b.inggris yang baru masuk sekolah pas kelas 4 dan nilai b.inggris aku dikelas 4 jelek, makannya aku minta les bahasa inggris supaya nilainya ga jelek lagi. Di SD aku selalu digangguin ama anak-anak cowonya, dan lagi-lagi ibu datang kesekolah untuk melindungi aku. Padahal saat itu ibu sibuk dengan 2 adik aku, tapi dia selalu melindungi aku, jika ada yang nakalin aku. Dari kelas 4 aku tembem, jadi suka dicubitin pipinya. Oh yach, mulai dari kelas 4 juga rambut aku berubah, tadinya rambut aku tuh tipis lurus jatuh, tapi karena ada temen les b.inggris yang rambutnya keriting, lucu banget, cantiklah pokoknya. Aku pengen kayak dia rambutnya, setiap hari aku kepang kecil-kecil, dan entah kenapa bisa berubahlah rambut aku jadi keriting. Dan suka dikatain kribo ama endut. Tapi ibu selalu membela aku.
SMP- dengan belajar yang rajin dan tekun aku berhasil masuk SMP favorite di Cilegon. Dan aku senang ibu ga perlu repot mencari sekolah buat aku dengan susah payah, karena pada saat itu ayah lagi melanjutkan pendidikan perwira, jadi ga bisa pulang untuk mengurusi sekolahku, jadi hanya ibu yang mengurusi semuanya. Setelah ayah selesai pendidikan, ayah ditugaskan di Bandung. Ibu bingung antara aku atau ikut dengan ayah, karena pada saat itu sepertinya aku ga mau pindah kebandung, walaupun dari kecil aku selalu bermimpi tinggal diBandung, yang kata orang disana tuh sejuk dan dingin, kulit bisa putih, banyak yang cakep dan cantik, banyak artis, dll. Tapi berhubung diSMP aku lagi senang-senangnya bermain bersama teman-teman jadi aku ga mau pindah keBandung. Jadilah aku tinggal bersama nenekku di Cilegon. Dan ibu mengikuti ayah pindah di Bandung, kata ibu seorang istri itu ga boleh jauh dari suami. Ya aku mengerti, jadi aku tidak keberatan ibu pindah keBandung. Soalnya aku lagi senang-senangnya jadi atlet basket ama tennis lapangan. Ikut kegiatan ekstrakulikuler pramuka ama paskibraka. Jadi aku memutuskan untuk tetap tinggal di Cilegon, sambil menjaga nenek aku, soalnya kasian nenek aku sendirian. Ibu ama ayah bangga aku ikut banyak mengikuti kegiatan positif. Dan aku senang melihat mereka bangga. Aku sempet sedih ketika kelulusan SMP-karena tidak bisa masuk SMA favorite diserang, Cuma bisa masuk SMA favorite Cilegon, kebanyakan temen-temen masuk ke SMA yang diserang. Sedih banget. Nilai aku turun karena kebanyakan kesibukan yang aku jalani. Tapi ibu menguatkan aku dan tetap bangga ke aku, karena aku masih bisa masuk SMA negeri favorite dicilegon dan dulu ibu juga SMA disitu. Ibu sempet-sempetin datang kecilegon buat mengurusi sekolah SMA aku sama persiapan aku MOS (masa Orientasi Siswa) yang tas harus dari karung goni, rambut dikepang sepuluh,bawa empeng, weuis rame lah pokoknya. Setelah itu ibu balik lagi ke Bandung. Dan aku cerita keibu, kalau di MOS aku masuk 10 siswa terbaik. Mungkin itu karena aku kenal beberapa senior,karena seniornya temen main dirumah. Tapi kayaknya ga ngaruh deh, tetep aja waktu MOS aku ga dibantuin ama senior yang aku kenal. Aku Sekolah di Smancil satu caturwulan aja, soalnya aku harus pindah Kebandung, karena ibu aku mengandung lagi anak ke4, jadi aku harus menemani dia. Dengan berat hati aku pindah ke Bandung, padahal masa itu lagi indah-indahnya. Tapi demi ibu aku rela lakuin apa aja. Pindahlah aku ke Bandung, Dengan hamil yang udah besar ibu mengurusi sekolah aku diBandung, biasanya murid pindahan itu susah cari sekolah, apalagi aku dari Cilegon yang pindah ke Bandung, tapi alhamdulilah ternyata ga sesusah itu, bahkan dua sekolah mau nerima aku, tanpa embel-embel sogok menyogok,dsbnya. Bersekolah aku di Bandung. Dan aku mempunyai adik laki-laki yang ditunggu semenjak adik laki-laki pertama aku meninggal. Tetap diSMA aku meneruskan kegiatan waktu SMA yaitu main basket. Dan ibu mendukung aku, aku mau ikut klub basket, ibu mengizinkannya, dengan catatan harus kemana-mana sendiri.Senangnya masa-masa sekolah.Eitsss.... tapi sebenarnya tidak semuanya senang, pasti ada sedihnya juga. Tapi ibu selalu ada dibelakang aku. Yang buat aku sedih sampai hari ini adalah aku ga bisa masuk perguruan tinggi negeri(PTN). Sedih banget rasanya ga bisa buat ibu bangga lagi, tapi kata ibu gpp, kuliah dimana aja sama koq. Pasti ada hikmah kamu ga masuk PTN, nasehat ibu. Terimalah ini jalan hidupmu dengan lapang dada. Tapi aku merasa gagal, aku gagal buat ayah ibu bangga. Dan sekarang aku juga belum lulus-lulus lagi, padahal nilai kuliah udah baik, tinggal selesaiin skripsi koq ga selesai-selesai.
Ayah-ibu maafin aku yach. Aku belum bisa banggain kalian lagi. Hidup aku sekarang lagi diterpa banyak cobaan, mungkin ini proses aku dalam hidup supaya naik ketaraf kehidupan berikutnya. Aku tau ayah-ibu selalu mendoakan aku yang terbaik, supaya aku bahagia dunia dan akhirat. Ayah-ibu, aku minta maaf sekali aku belum bisa memberikan sesuatu yang membanggakan kalian lagi. MAAF...Doakan aku selalu. Dan doa ku untuk kalian selalu.
Ibu adalah orang yang lembut, dia mengajarkan saya bagaimana kita menerima hidup dengan hati yang lapang setiap permasalahan yang terjadi.
Ibu memang wanita yang sangat kuat, dia bisa menghadapi segala bentuk masalah.
Untuk ibu, aku ingin ibu tidak pernah menangis lagi karena kesedihan karena aku ingin melihat ibu ama ayah bahagia.
Terimakasih ibu ama ayah, belum ada hal yang membanggakan yang bisa aku lakukan untuk ibu ama ayah. Mungkin hanya doa mampu memberikan kebahagian yang telah ibu ama ayah lakukan. Mungkin Suatu hari nanti aku bisa membahagiakan kalian atas apa yang kalian inginkan dengan atas ijin Allah SWT. Untuk sekarang hanya untaian kata MAAF dan TERIMAKASIH yang bisa aku sampaikan. Suatu hari nanti aku akan seperti ibu. Karena ibu adalah ibu yang terbaik diseluruh dunia.

Ada Puisi yang kubuat untuk ibu-selalu aku berikan selalu puisi setiap ibu ulang tahun atau hari ibu :

KASIH SAYANG IBU - Puisi Nurina Utami
Ibu…
Terbentang telaga kasih dalam kasih sayangmu, ketulusan yang selalu terpancar dari dalam hatimu…
Ibu…
Kau tempat bersandarnya diriku merapikan sendi-sendi yang putus, kau tempatku mengadu, memadu suka dan duka…
Ibu…
Maafkan daku jika telah mulukai hatimu, dengan cara begini aku dapat mengungkapkannya…
Ibu…
Kau sangat berarti bagi hidupku,kau segalanya untukku, kupinta restumu dalam kehidupanku….

Selamet Hari IBU... Aku Selalu Sayang Ibu dan Ayah. Aku Selalu Sayang Adik-Adik Aku. Aku Selalu Sayang Saudara-saudara aku. Aku sayang semuanya.
Dibagian Kisah Hidup-Nurina Utami
16/12/2009

2 comments:

  1. Seperti udara kasih yang engkau berikan...
    tak sanggup ku membalas...ibu...
    (fals)

    ReplyDelete
  2. ^_^
    ayo nyanyi iwan fals

    ReplyDelete