Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Job-hopping adalah istilah yang ditujukan bagi orang yang senang berpindah-pindah tempat kerja. Biasanya istilah ini lekat pada kaum muda yang baru meniti karier namun sudah meninggalkan pekerjaannya dengan alasan tidak sesuai hasrat (passion) atau lingkungan pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Di Indonesia sendiri, sebuah survei sebagaimana dikutip oleh PT Unilever Indonesia menyebut bahwa 60 persen dari generasi dewasa muda Indonesia yang baru meniti karier sudah pindah tempat kerja dalam waktu tiga tahun. Bahkan sepertiganya sudah berganti pekerjaan sebanyak dua kali atau lebih.
"Ini tidak salah. Tapi Anda harus evaluasi dulu kontribusi apa yang sudah Anda berikan untuk perusahaan sebelumnya. Jangan-jangan belum ada karena Anda tidak punya skill saking sibuk berpindah-pindah ke tempat bekerja lain," ujar René Suhardono, pembicara publik, saat peluncuran kampanye "Lipton PossibiliTEA: Embrace Possibilities for A Brighter Side of Life" di JCC, Jumat (27/9/2013)
Namun, René mengatakan ada beberapa hal yang bisa dijadikan indikasi kapan seseorang harus berpindah tempat bekerja:
- Apresiasi
Atasan tidak pernah memberi apresiasi atas prestasi-prestasi yang sudah Anda capai.
"Tapi Anda juga harus belajar mengapresiasi orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil, misal mengucapkan terima kasih pada orang yang telah membukakan pintu," ujar René
- Tidak ada kesempatan bertumbuh
"Sudah lima tahun bekerja di perusahaan yang sama, tapi Anda tidak diberi kesempatan untuk melakukan tantangan. Anda harus menghasilkan sebuah 'karya'," kata René.
- Significance
Anda harus merasa yakin bahwa Anda memiliki tujuan di tempat Anda bekerja. Jika tidak ada, mungkin itu saatnya Anda berpindah tempat kerja.
No comments:
Post a Comment