Basah ...
Mengalir melalui selaput mata nan indah
tersaput tapak tangan nan lusuh
Namun masih sembab tersisa pedih
Manakala hujan kembali jatuh
Basah...
Terguyur derasnya hujan membasahi
menjawab mendung yang terhenti
Datang tak datang diam atau pergi
Kembali mencari keindahan pelangi
Titikmu lembut mengalun diujung hari
Bak gerimis yang teriris oleh sepi
Tak ada kawan tiada lawan
Hanya rintik yang ramai bersahutan
Berteduh diderasnya rintikan
Bercengkrama dengan lamunan
Berlari menikmati derasnya hujan
Basah mengguyur tak terlihat kesedihan
Sedianya hendak mengangkangi hari
Apa daya tetes demi tetes lacur meluncur
Seakan menyergap ribuan mimpi
Terbungkam tanpa syarat penawar
Bukan salah hujan yang turun deras
Ketika jejak yang perlahan terhapus
Badan yang merintih gemetar lemas
Membanjiri jalan perlahan terkuras
Pelangi tak mengintip Senja terhening
Tersisa kilat sibuk menjilat tak tenang
Juntai rindu yang tercecer ditanah
Tak rela jika ia meresap tanpa sanggah
Hujan sedemikian hebatkah rindu
Mampu mengecambahkan semua rasa
Puisi 27072013-Ketika rintik hujan membelai punggung rindu
Thanks and best regards,
Elok Akasia Randujati & Nurina Utami
No comments:
Post a Comment